Danau Sentani misalnya, punya kerajinan lukisan kulit kayu yang dibuat oleh masyarakat Kampung Asey. Otentik, pun menjadi
tradisi turun-temurun. Garis lukisannya hanya berwarna
putih, hitam, dan merah. Usut punya usut pulau ini jadi
persinggahan utama bagi para turis asing, terutama asal Eropa. Daya tarik utama wisatawan
tentu saja lukisan kulit kayu itu. Beruntung
Di ujung dermaga kayu, terhampar lukisan-lukisan kulit kayu yang sangat indah. Kulit kayu ini diambil dari pohon Ombou yang tumbuh subur di pulau itu. Tiga warna yaitu : putih, hitam, dan merah, berasal dari pewarna alami. Putih dari kapur, hitam dari arang, dan merah dari buah merah Papua yang terkenal khasiatnya itu. Masing-masing lukisan punya motif berbeda dari tiap suku penunggu Danau Sentani. Ada yang bergambar Suku Asmat, orang Sentani, juga naga. Yang disebut terakhir itu beradasarkan legenda naga raksasa dari Papua Nugini yang terdampar di Danau Sentani. Selain itu, ada pula motif ikan yang disinyalir adalah Hiu Sentani (Pristis Microdon) yang terakhir ditemukan di danau ini pada 1990-an. Dari sekian banyak motif lukisan ini, satu bentuk yang tak boleh ketinggalan adalah Tifa. Ini adalah alat musik khas masyarakat Sentani yang berbentuk seperti gendang. Selain pada lukisan, motif Tifa juga selalu ditemukan di kain batik khas Papua. Wisatawan bebas membeli lukisan kulit kayu ini.
Di ujung dermaga kayu, terhampar lukisan-lukisan kulit kayu yang sangat indah. Kulit kayu ini diambil dari pohon Ombou yang tumbuh subur di pulau itu. Tiga warna yaitu : putih, hitam, dan merah, berasal dari pewarna alami. Putih dari kapur, hitam dari arang, dan merah dari buah merah Papua yang terkenal khasiatnya itu. Masing-masing lukisan punya motif berbeda dari tiap suku penunggu Danau Sentani. Ada yang bergambar Suku Asmat, orang Sentani, juga naga. Yang disebut terakhir itu beradasarkan legenda naga raksasa dari Papua Nugini yang terdampar di Danau Sentani. Selain itu, ada pula motif ikan yang disinyalir adalah Hiu Sentani (Pristis Microdon) yang terakhir ditemukan di danau ini pada 1990-an. Dari sekian banyak motif lukisan ini, satu bentuk yang tak boleh ketinggalan adalah Tifa. Ini adalah alat musik khas masyarakat Sentani yang berbentuk seperti gendang. Selain pada lukisan, motif Tifa juga selalu ditemukan di kain batik khas Papua. Wisatawan bebas membeli lukisan kulit kayu ini.
ASEI BESAR (JAYAPURA) -
Salah satu seni ukir atau kerajinan tangan dari Papua yaitu kerajinan
kulit kayu, kerajinan ini khasnya dari Sentani dan asalnya dari Kampung
Asei Besar, Distrik Sentani Timur.
kerajinan kulit kayu ini nama aslinya adalah 'Khombow' yang artinya
'Ukiran Kulit Kayu'. Kerajinan tangan ini memuat berbagai macam motif
atau gambar ukiran khas suku sentani dengan pengertiannya masing-masing.
Bukan sembarang ukiran yang diciptakan dari tangan para pengrajin.
Beberapa ukiran kulit kayu memiliki makna yang mendalam. Sebut saja
jenis ukiran Iuwga (Keagungan/kebesaran seorang Ondofolo Asei), dan
Kheykha (lambang kecantikan wanita Sentani).
Ukiran ini cukup mudah ditemukan di beberapa destinasi wisata tersebar
di Papua terutama di Jayapura. Seperti di Pasar Kerajinan Tradisional
Hamadi, Anda akan dengan mudah mendapatkan ukiran kulit kayu ini.
Harganya pun sangat bervariasi, tergantung ukuran besar/kecilnya kulit
kayu tsb, besar lukisan dan jenis ukiran maupun gambarnya.
Kisaran harga lukisan kulit kayu ini antara Rp 100.000 hingga Rp
1.000.000. Jika Anda tertarik untuk melihat langsung proses kerajinan
kulit kayu ini, anda bisa datang langsung ke Kampung Asei Besar, Distrik
Sentani Timur ±9 km dari Kota Sentani.
Ini adalah satu contoh proses melukis ukiran pada kulit kayu ( kombow )
yang dilakukan oleh Bapak Agustinus Ongge, proses pembuatan lukisan dam
ukiran diatas kulit kayu ini, butuh kesabaran, ketelitian, dan
konsentrasi yang tinggi dan proses ini memakan waktu berjam-jam.
Lebih lanjut tentang berita ini klik: http://www.papua.us/2013/06/khombow-ukiran-kayu-sarat-makna-khas.html
Copyright © 2013 Papua Untuk Semua
Lebih lanjut tentang berita ini klik: http://www.papua.us/2013/06/khombow-ukiran-kayu-sarat-makna-khas.html
Copyright © 2013 Papua Untuk Semua
ASEI BESAR (JAYAPURA) -
Salah satu seni ukir atau kerajinan tangan dari Papua yaitu kerajinan
kulit kayu, kerajinan ini khasnya dari Sentani dan asalnya dari Kampung
Asei Besar, Distrik Sentani Timur.
kerajinan kulit kayu ini nama aslinya adalah 'Khombow' yang artinya
'Ukiran Kulit Kayu'. Kerajinan tangan ini memuat berbagai macam motif
atau gambar ukiran khas suku sentani dengan pengertiannya masing-masing.
Bukan sembarang ukiran yang diciptakan dari tangan para pengrajin.
Beberapa ukiran kulit kayu memiliki makna yang mendalam. Sebut saja
jenis ukiran Iuwga (Keagungan/kebesaran seorang Ondofolo Asei), dan
Kheykha (lambang kecantikan wanita Sentani).
Ukiran ini cukup mudah ditemukan di beberapa destinasi wisata tersebar
di Papua terutama di Jayapura. Seperti di Pasar Kerajinan Tradisional
Hamadi, Anda akan dengan mudah mendapatkan ukiran kulit kayu ini.
Harganya pun sangat bervariasi, tergantung ukuran besar/kecilnya kulit
kayu tsb, besar lukisan dan jenis ukiran maupun gambarnya.
Kisaran harga lukisan kulit kayu ini antara Rp 100.000 hingga Rp
1.000.000. Jika Anda tertarik untuk melihat langsung proses kerajinan
kulit kayu ini, anda bisa datang langsung ke Kampung Asei Besar, Distrik
Sentani Timur ±9 km dari Kota Sentani.
Ini adalah satu contoh proses melukis ukiran pada kulit kayu ( kombow )
yang dilakukan oleh Bapak Agustinus Ongge, proses pembuatan lukisan dam
ukiran diatas kulit kayu ini, butuh kesabaran, ketelitian, dan
konsentrasi yang tinggi dan proses ini memakan waktu berjam-jam.
Lebih lanjut tentang berita ini klik: http://www.papua.us/2013/06/khombow-ukiran-kayu-sarat-makna-khas.html
Copyright © 2013 Papua Untuk Semua
Lebih lanjut tentang berita ini klik: http://www.papua.us/2013/06/khombow-ukiran-kayu-sarat-makna-khas.html
Copyright © 2013 Papua Untuk Semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar